MATARIAU.COM – Misteri hilangnya dua bocah kakak-beradik di Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, berakhir duka.
Setelah sempat dilaporkan hilang pada Senin malam (8/9/2025), keduanya ditemukan sudah tak bernyawa di sebuah kolam bekas galian tanah pembuatan batu bata, Selasa (9/9/2025) pagi.
Kapolsek Tenayan Raya, Kompol Didi Antoni, menjelaskan, kedua korban, Marta Meirlina Daeli (11) dan adiknya Jefrianus Daeli (8), masih sempat bersekolah pada hari kejadian.
Usai pulang sekitar pukul 17.00 WIB, keduanya pergi untuk mandi sambil mencuci piring.
Namun hingga menjelang malam, keduanya tidak kunjung kembali ke rumah.
“Pihak keluarga sudah berusaha mencari ke sekitar lokasi dan tempat biasa anak-anak bermain, tapi tidak ditemukan. Hingga akhirnya sekitar pukul 20.00 WIB, keluarga melaporkan kehilangan ke Polsek Tenayan Raya,” kata Kompol Didi, Selasa (9/9/2025).
Malam itu, polisi bersama warga melakukan pencarian. Namun hasilnya nihil. Keesokan paginya, sekitar pukul 09.00 WIB, warga akhirnya menemukan jasad keduanya mengapung di kolam bekas galian bata, hanya berjarak sekitar 300 meter dari rumah.
Tim gabungan Polsek Tenayan Raya dan Satreskrim Polresta Pekanbaru langsung mengevakuasi jenazah ke RS Bhayangkara Pekanbaru.
Hasil visum luar memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan.
“Paru-paru korban berisi air, dan dari hidung keluar buih. Diduga kuat keduanya meninggal akibat tenggelam,” jelas Kapolsek.
Kesedihan mendalam menyelimuti keluarga Daeli. Sang ibu bahkan menceritakan kepada Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heryawan, bahwa saat ditemukan, kedua anaknya masih dalam posisi bergandengan tangan.
“Kami baru satu tahun tinggal di sini, Pak. Hidup kami dari membuat batu bata. Kolam itu bukan milik kami, kami hanya bekerja,” ungkap sang ibu dengan tangis di hadapan Kapolda.
Musibah ini menjadi pengingat keras akan bahaya kolam bekas galian tanah yang terbengkalai, sekaligus duka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar.(*)