PEKANBARU-Polda Riau kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap kesejahteraan masyarakat melalui peluncuran dapur gizi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tahap II di Jalan WR Supratman, Kamis, (30/10/2025).
Program ini merupakan kelanjutan dari tahap pertama yang sebelumnya telah sukses dilaksanakan dan mendapat sambutan positif dari masyarakat serta dunia pendidikan.
Peluncuran resmi digelar pada Kamis, 30 Oktober 2025, di Jalan WR. Supratman, Kelurahan Sukamaju, Kota Pekanbaru, yang kini menjadi pusat dapur distribusi utama bagi enam sekolah penerima manfaat dalam radius tiga kilometer.
Acara tersebut dipimpin langsung oleh Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan, didampingi Ketua Bhayangkari Daerah Riau, serta dihadiri oleh Wakapolda Brigjen Pol Jossy Kusumo, unsur Forkopimda Riau, perwakilan TNI, tokoh masyarakat.
Irjen Pol Herry Heryawan menegaskan bahwa Polri tidak hanya memiliki tugas menjaga keamanan dan ketertiban, tetapi juga berperan aktif dalam membangun kesejahteraan masyarakat.
“Polri kini tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga memastikan masyarakat hidup sejahtera. Kesejahteraan dan keamanan itu saling berkaitan. Ketika masyarakat sejahtera, angka kriminalitas pun menurun,” ujar Irjen Pol Herry.
Irjen Herry menjelaskan, peluncuran Dapur Gizi SPPG Tahap II menjadi bagian dari kontribusi nyata Polri dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045, dengan fokus membangun generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing sejak dini.
Tahap kedua program SPPG ini akan menjangkau 3.129 siswa dari enam sekolah di Kota Pekanbaru.
Setiap dapur dikelola oleh tiga anggota Bhayangkari yang bertugas mengawasi proses pengolahan, distribusi, dan administrasi.
Dengan sistem distribusi yang efisien, makanan bergizi diantarkan ke sekolah penerima manfaat dalam waktu maksimal 10 menit, guna menjaga kehangatan dan kesegaran sajian.
Polda Riau juga memastikan bahwa seluruh proses produksi makanan di Dapur Gizi SPPG menerapkan standar tinggi keamanan pangan melalui sistem “Security Food Check”.
Proses tersebut mencakup pemilihan bahan, pengolahan, hingga pengujian mutu sebelum makanan disalurkan kepada siswa.
Selain itu, Polda Riau tengah mengembangkan prototipe kawasan pertanian dan peternakan terpadu di Rumbai, yang akan berfungsi sebagai sumber bahan pangan mandiri.
Upaya ini menjadi langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan program dan mengurangi ketergantungan terhadap pasokan dari luar.
“Kami ingin Dapur Gizi ini tidak berhenti hanya pada distribusi makanan, tetapi juga menjadi ekosistem pangan berkelanjutan. Dari bahan hingga penyajian, semuanya harus berkualitas dan aman,” terang Kapolda Riau.
Kapolda Riau menegaskan, program ini bukan sekadar penyediaan makanan, melainkan simbol dari komitmen Polri untuk membangun masa depan bangsa melalui generasi muda yang sehat dan kuat.
“SPPG bukan sekadar dapur, tapi simbol komitmen Polri membangun masa depan yang sehat, kuat, dan berdaya. Memberi gizi berarti menanam harapan,” pungkasnya.





