PEKANBARU – Setelah lolos dari terkaman tiga harimau sumatera, perjuangan Butet alias Bantet belum berakhir.
Dengan tubuh bersimbah darah dan kaki terluka parah, pria 58 tahun itu harus menempuh perjalanan sekitar 45 menit menembus hutan untuk mencari pertolongan.
Dalam kondisi hampir pingsan, ia menyusuri jalan setapak di antara akar pohon besar sambil menahan sakit di setiap langkah.
“Korban berjalan sendirian hingga sampai di pondok tempatnya biasa beristirahat,” kata Kapolres Inhu, AKBP Fahrian Saleh Siregar, Rabu (22/10/2025).
Setibanya di pondok, Butet sempat beristirahat sejenak sebelum akhirnya memanggil warga dengan suara lemah.
Beruntung, beberapa rekan sesama penyadap damar mendengar suaranya dan segera datang membantu.
Melihat luka yang begitu parah, warga langsung mengevakuasi korban menggunakan perahu menuju Dusun Lemang, jalur terdekat yang bisa dilalui transportasi air.
Dari sana, Butet kemudian dibawa ke Puskesmas Batang Gansal untuk mendapatkan perawatan darurat.
Petugas medis menyebutkan korban mengalami luka gigitan dan cakaran di kedua kaki, serta sejumlah luka lebam di tubuh bagian bawah.
“Kondisinya stabil, namun harus segera dirujuk untuk perawatan lebih lanjut,” ujar seorang tenaga kesehatan setempat.
Tak lama kemudian, Butet dirujuk ke RSUD Indrasari Rengat menggunakan ambulans.
Sepanjang perjalanan, warga dan aparat desa terus berjaga-jaga, khawatir harimau masih berkeliaran di sekitar lokasi kejadian.
Kisah heroik Butet melawan tiga harimau sumatera itu kini menyebar cepat di kalangan warga pedalaman.
Banyak yang menyebutnya sebagai “lelaki besi dari Batang Gansal” karena keberaniannya melawan raja rimba hanya dengan tangan kosong.




