PEKANBARU – Seorang pemuda berinisial AD (19), yang merupakan pacar remaja yang ditemukan tewas di kamar kos diamankan oleh jajaran Polsek Limapuluh.
Hal itu usai hasil autopsi menunjukkan adanya unsur kekerasan.
Dalam pemeriksaan, AD mengakui telah melakukan tindakan kekerasan terhadap AQ.
Ia berdalih perbuatannya dilatarbelakangi oleh emosi sesaat akibat pertengkaran pribadi.
“Pelaku mengaku sempat terpancing emosi dan memukul korban berkali-kali hingga akhirnya meninggal dunia,” ungkap Kapolsek Kompol Viola Dwi Anggreni.
Namun pengakuan itu tak serta-merta menutup fakta keji di balik kasus ini.
Dari hasil pemeriksaan medis, kekerasan yang dialami korban tidak hanya terjadi sekali.
Luka dengan usia berbeda menjadi bukti kuat bahwa korban disiksa dalam beberapa kesempatan sebelum tewas.
Keterangan pelaku juga diperkuat oleh hasil tes urine yang menunjukkan dirinya positif mengonsumsi zat terlarang.
Polisi menduga, pelaku melakukan kekerasan dalam kondisi tidak sadar penuh akibat pengaruh narkoba.
“Ini bukan sekadar kasus penganiayaan biasa, ada unsur penyiksaan yang berlangsung lama,” kata Kompol Viola.
Sementara itu, warga sekitar mengaku kaget mengetahui AD sebagai pelaku.
“Kalau lihat dari luar, mereka tampak akrab, sering berdua ke warung,” ujar salah seorang tetangga kos korban.
