Utama

Inflasi Riau Capai 5,08 Persen, Begini Kata Sekda Syahrial Abdi

×

Inflasi Riau Capai 5,08 Persen, Begini Kata Sekda Syahrial Abdi

Sebarkan artikel ini

PEKANBARU – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau, Syahrial Abdi, mengikuti rapat koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi nasional yang digelar secara virtual di Riau Command Centre, Senin (6/10/2025).

Rapat ini menjadi ajang evaluasi langkah konkret pemerintah daerah dalam menekan laju inflasi yang tengah meningkat di sejumlah wilayah Indonesia.

Berdasarkan data terbaru, tingkat inflasi Riau pada September 2025 mencapai 5,08 persen year-on-year, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) berada di angka 111,17.

Angka ini menempatkan Riau sebagai salah satu provinsi dengan inflasi tertinggi di Tanah Air.

Dalam arahannya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir meminta seluruh kepala daerah untuk lebih aktif memantau harga kebutuhan pokok dan menjaga kestabilan pasokan pangan di pasar.

“Kami mohon menjadi perhatian para pemerintah daerah, khususnya 10 provinsi tertinggi. Kalau teman-teman kepala daerah turun ke pasar, tentu masyarakat akan lebih merasakan perhatian itu di tengah kenaikan harga,” ujar Tomsi.

Baca Juga  135 Personel Lanud Roesmin Nurjadin Raih Kenaikan Pangkat, Danlanud: Bukan Sekadar Formalitas

Ia menekankan, inflasi bukan sekadar persoalan angka statistik, melainkan menyangkut daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi daerah.

Oleh karena itu, pemerintah daerah diminta melakukan langkah konkret dan bersinergi dengan pelaku usaha lokal.

Tomsi juga menyoroti adanya ketimpangan antarwilayah dalam kemampuan mengendalikan inflasi.

“Lihat Papua Pegunungan, meskipun medannya sulit, mereka bisa menahan inflasi di 3,55 persen. Sementara daerah lain yang aksesnya jauh lebih mudah justru lebih tinggi,” tegasnya.

Menanggapi hal itu, Sekda Syahrial Abdi mengakui bahwa inflasi di Riau meningkat cukup signifikan, terutama akibat lonjakan harga cabai merah yang menjadi penyumbang terbesar inflasi di daerah tersebut.

“Inflasi kita memang termasuk tinggi, terutama karena cabai merah. Secara nasional, hampir 60 persen daerah juga mengalami hal yang sama,” ujar Syahrial.

Untuk menekan lonjakan harga, Pemprov Riau telah menggelar rapat koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pengampu dan BUMD Riau Pangan Bertuah.

Baca Juga  Sekda Riau Syahrial Abdi: Pejabat Harus Jadi Garda Terdepan Birokrasi

Pemerintah akan melakukan intervensi pasar di lima daerah mulai pekan ini.

“Mulai Selasa, kita lakukan operasi pasar agar harga bisa di bawah pasar atau minimal sama dengan harga pasar,” jelasnya.

Operasi pasar tersebut akan melibatkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Tanaman Pangan, serta dukungan dari Bank Indonesia (BI).

“Upaya dari kami ya operasi pasar, BI juga komit ikut turun bersama,” tambah Syahrial.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa berdasarkan skema Kementerian Pertanian (Kementan), harga cabai merah diprediksi akan kembali normal menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Skema dari Kementerian Pertanian sudah disiapkan untuk kebutuhan Nataru, dan kita prediksi harga cabai akan turun kembali normal,” pungkasnya.(*)